Senin, 18 Oktober 2010

Curhat Prajurit

Inilah ironi dalam TNI....

yang namanya tentara di Indonesia ibarat benda keramat.....entahlah siapa yang memulai ini...Pak Harto kah....Bung Karno kah....entahlah......era militerisasi di jaman orba bukan hanya mengibatkan krisis kepemimpinan dalam dimensi sipil....namun juga dalam militer itu sendiri. Fenomena gunung es makin menjadi jadi setelah reformasi.......

Anda lihat, jelas tertulis...masuk TNI /POLRI TIDAK DIPUNGUT BIAYA...namun nyatanya dari tingkat tamtama, bintara, masuk Akademi, masuk SEPA bahkan SECAPA yang notabene dari tentara "jadi" yang pindah golongan....itu mesti pakai Pelicin alias DUIT !....nah kalau udah begini...cara apapun dipakai....padahal kalau dipikir....itu sangat konyol ! Masa kerja digaji ama duit sendiri?..hahaha...praktek semacam ini masih bahkan sangat kental justru di jaman reformasi ini....say menemukan seorang taruna akademi militer yang tingginya juga postur badannya kalah jauh ama seorang tamtama...tapi kok diterima....usut2 anaknya bintang 2...begitu juga 4 tahun lalu saya bertemu dengan taruna AKPOL yang matanya juling !!!! Kalau boleh kasih bocoran...dia anak KomBES. "J" mantan Kapolres Jember 8 thn yang lalu.... teman....tolong lacak kejadian seperti ini,,,,laporkan bila anda menemuinya ke PM angkatan maisng - masing......daripada di masa depa kita punya aparat yang cacat fisik maupun mental..!! mau dibawa kemana TNI/POLRI nantinya.......

Indikasi pengkebiran hak prajurit TNI sangat jelas di Batalyon. Disini para bujangan tidak boleh makan/kos diluar kecuali mereka yang punya posisi tertentu. Nah, Uang LP itu tidak dibagi...disitulah oknum bagian DAPUR, KAS, KOPERASI, dan orang- orang di KOMPI MARKAS bermain.....bagaimana Indonesia bisa menang perang......kalau tentaranya tiap hari diberi makan tempe, tahu, ikan pindang, sayur bayam, sambal terasi.....itu - itu saja menunya...memangnya kita Popeye?....Apalagi kalau tugas naik KRI....anak buah saya yang melebur di Yonif 328 bercerita..kalau di Kapal perang dia bersama Korps Marinir..... konyol sekali ketika ternyata Marinir pun tak anti mabuk laut !!!hahahaha...banyak yang sakit pula... begitu pula makanan....masa rokok satu bungkus sampai berharga Rp. 20.000,- !! dan 1 Liter Botol air Mineral dihargai 10 ribu....busyet...!!! apa ini bukan tentara makan tentara,,,,,??

Kalau cerita saya lain lagi........ketika saya melakukan latihan junpur malam (HAHO/HALO) dengan pesawat Penerbad......saya ber -10 (gabungan Kostrad dan Kopassus) plus "jump master" dari Sekolah Para Kopassus.....saya juga menderita....kenapa?....pesawat Penerbad...sangat bau pesing!!! Mungkin karena tidak ada toilet maka kru pesawat bisa pipis seenak udelnya.....dasar jorok !! terpaksa daripada saya menghirup "racun"...mending saya hirup oksigen dari tangki yang saya bawa dekat rangsel ...kontan saja...semua orang rebutan..! memang saya tidak begitu suka terjun dari tempat yang terlalu tinggi....cape sekali rasanya memegang parasut....belum lagi perhitungan angin yang kadang membawa kita melenceng dari sasaran...berbeda dengan para dasar yang memang disesuaikan dengan operasi lintas udara reguler....

Sekarang itu masa - masa "operasi" telah usai...walaupun kini dikembalikan lagi ke korps asal..namun jiwa ini tetap fighter sejati......andaikan boleh memilih...saya ingin tetap di pasukan sampai mati.....lebih baik mati di dalam pertempuran daripada hidup dari makan uang haram hasil dari memeras hasil keringat para prajurit,,,.....!!!

Tulisan ini adalah fakta yang bukan untuk dikeluhkan.....atau dianggap cengeng dan mental tempe......tulisan ini adalah bahan renungan dari fakta yang terjadi d lapangan...untuk kemajuan TNI, yang berasal dari rakyat...untuk rakyat dan nantinya akan kembali kepada rakyat.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Komentar Facebook